Jerat Penghianatan Menghujam Kelam

Gelap gemuruh hitam menelan awan benih tanam dalam rintih gumpalan..
Tumbuh menebar ditiap sisi melekat kepedihan..
Rancak alun seruling kemricik senja bertabur dusta butir-butir air mata menyapa..
Asa ku kini dan dulu tak ada bedanya setelah cinta yang terbina musnah diladang nistapa..

Batiku tersiksa jiwa meronta menyayat panasnya api kobarkan jera..
Menguak takdir menyala mengiba-iba cinta yang tak pernah nyata..

Dulu kau berjanji akan selalu menyayangi ku sampai deru detak jantung terhenti..
Akan mencintai ku sampai diujung waktu..
Jerat Penghianatan Menghujam Kelam

Tapi kini,kau tinggalkan ku sendiri dipandang gerah berlumur darah menggagah lalu lelah jera terlalap gelisah..
Pilu yang menjadi lukisan sepi ku telah merajah dipusaran benak ku..
Tak ada lagi hasrat untuk tetap berada dalam naungan rindu mu
Cinta mu telah jauh dari rengkuhan tangan ku..

Bersama kasih setia ku menunggu hadir mu dipersimpangan..
Tapi justru luka yang kau berikan..
Justru penghianatan yang kau torehkan..

Kenapa kau tega dua kan cinta kita..
Ku beri kau segumpal harapan lalu kau buang ku keselokan..

Inikah kesetiaan...?
Telah ku hunus semua cinta dalam barisan doa-doa dan paja puji..
Tapi luka cinta yang kau berikan terlalu dalam hingga ku tak berdaya lagi..
Ku bangun fondasi hati dengan segenap tali suci
Tapi sebentar kau kelupasi menyiksa diri..

Ketika kata mengundang makna
Ketika air mata berubah luka
Lirih ku menjadi doa..
Semoga kau bahagia degan cinta yang menyanding mu kini..
Tapi ingatlah,suratan karma kan terus kau ikuti..
Sampai nanti,sampai kau benar-benar terkurung terkapar tertancap duri belati dan merasakan apa yang menjadi keadaan ku saat ini.....

Belum ada Komentar untuk "Jerat Penghianatan Menghujam Kelam"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel